Powered By Blogger

Jumat, 14 Maret 2014

Penerapan Komputasi Modern di bidang Kesehatan



Di era seperti ini yang namanya teknologi sangat di perlukan di bidang apapun. Bidang kesehatan juga salah satunya yang memerlukan teknologi yang modern. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang komputasi modern di bidang kesehatan.

Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat. Bahkan dengan berkembangnya teknologi berimbas pula dengan bidang lainnya seperti bidang kesehatan. Sebelumnya telah kita bahas tentang komputasi yang merupakan suatu pemecah masalah. Di bidang kesehatan pun tentu ada permasalah yang harus di pecahkan. Salah satu cara nya dengan menggunakan USG.

USG atau ultrasonografi adalah suatu teknik diagnostik pencitraan yang menggunakan ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi yang lebih tinggi dari kemampuan pendengaran manusia. Teknik ini digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran serta strukturnya. Secara umum kegunaan USG adalah membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh

Pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transducer/probe. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal akan menimbulkan tegangan listrik dimana fenomena ini disebut  efek Piezo electric. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Kristal akan mengembang dan mengkerut sesuai dengan pola medan listrik yang melaluinya sehingga dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi.

Salah satu contoh ultrasonografi adalah Sonografi obstetric yang digunakan oleh dokter spesialis kebidanan  untuk memperkirakan usia kandungan, memperkirakan hari persalinan dan juga dapat membantu melihat adanya  kelainan pada kandungan/janin.

Sebelum melakukan pemeriksaan USG ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh pasien yaitu :

  1. Penderita obstipasi sebaiknya diberikan laksatif di malam sebelumnya.
  2. Untuk pemeriksaan organ-organ di rongga perut bagian atas, sebaiknya dilakukan dalam keadaan puasa dan pada pagi hari dilarang makan dan minum yang dapat menimbulkan gas dalam perut karena akan mengaburkan gambar organ yang diperiksa.
  3. Untuk pemeriksaan kandung empedu dianjurkan puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum pemeriksaan, agar diperoleh dilatasi pasif yang maksimal.
  4. Untuk pemeriksaan kebidanan dan daerah pelvis, buli-buli harus dalam keadaan penuh. 

Referensi:
http://prodia.co.id/pemeriksaan-penunjang/usg 
http://followertech.blogspot.com/2013/05/komputasi-modern-bidang-kesehatan.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar